Biak Dorong Petani Milenial Garap Lahan Kosong untuk Tanam Cabai

Biak Dorong Petani Milenial Garap Lahan Kosong untuk Tanam Cabai
Biak Dorong Petani Milenial Garap Lahan Kosong untuk Tanam Cabai

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Biak Numfor, Papua, terus memperkuat langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan daerah. Salah satu strategi utama yang tengah digencarkan adalah mendorong generasi muda, khususnya para petani milenial, untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan pertanian produktif. Komoditas yang menjadi fokus utama untuk dikembangkan saat ini adalah cabai, mengingat tingginya kebutuhan pasar dan potensi nilai ekonominya yang menjanjikan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Biak Numfor, Melkias Wospakrik, menegaskan bahwa keberadaan lahan tidur yang tersebar di berbagai wilayah Biak merupakan peluang besar yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh generasi muda. Dengan dorongan dan pendampingan dari pemerintah daerah, petani milenial diyakini mampu berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan lokal sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Kami terus mendorong agar petani milenial bisa memanfaatkan lahan kosong untuk menanam cabai. Komoditas cabai memiliki nilai ekonomi yang baik, dan dengan pengelolaan yang tepat bisa membantu meningkatkan pendapatan petani," ujar Melkias.

Baca Juga

Konsumsi BBM Toyota Avanza Terbukti Irit untuk Perjalanan Jauh

Potensi Besar Lahan Pertanian di Biak Numfor

Kabupaten Biak Numfor memiliki banyak lahan kosong yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Melihat potensi besar tersebut, pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian telah menyusun berbagai program pendampingan bagi petani muda. Fokus utama program ini adalah sektor hortikultura, terutama cabai merah dan cabai rawit.

Menurut Melkias, pihaknya juga telah menyiapkan berbagai bentuk bantuan, mulai dari penyediaan bibit cabai unggulan, pelatihan teknis bagi kelompok tani, hingga pendampingan dalam proses pemasaran hasil panen. Tujuan utamanya adalah agar petani tidak hanya mahir dalam proses budidaya, tetapi juga cakap dalam mengelola hasil usahanya secara ekonomi.

"Kami memberikan pendampingan kepada kelompok tani milenial, mulai dari penyediaan bibit, pelatihan teknis, hingga pemasaran hasil panen," kata Melkias menegaskan.

Melalui langkah ini, Pemkab Biak berharap kebutuhan cabai masyarakat lokal dapat terpenuhi dari produksi dalam daerah, bahkan jika memungkinkan bisa dikirim ke wilayah lain di Papua. Ini akan berdampak positif terhadap stabilitas harga dan peningkatan kesejahteraan petani lokal.

Petani Milenial, Pilar Penting Ketahanan Pangan Daerah

Keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian menjadi perhatian utama Pemkab Biak Numfor. Transformasi sektor pertanian dinilai hanya akan berjalan efektif jika didukung oleh partisipasi aktif anak muda yang memiliki semangat dan ide-ide inovatif. Pemerintah berharap kehadiran petani milenial dapat membawa perubahan signifikan terhadap pola pertanian tradisional yang selama ini berkembang di Biak.

Melkias menyebutkan bahwa semangat bertani harus terus ditumbuhkan di kalangan generasi muda agar pertanian tidak lagi dipandang sebagai sektor konvensional, melainkan sebagai bidang usaha yang modern dan bernilai ekonomi tinggi.

"Keterlibatan generasi muda menjadi kunci untuk kemajuan sektor pertanian. Kami ingin menumbuhkan semangat bahwa bertani itu keren dan bernilai ekonomi tinggi," tegasnya.

Dengan adanya inovasi serta dukungan penggunaan teknologi pertanian modern, diharapkan produktivitas pertanian di Biak akan mengalami peningkatan dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam mewujudkan Biak Numfor sebagai salah satu lumbung pangan di Papua.

Tantangan Pengembangan dan Upaya Solusi

Meski memiliki potensi yang besar, pengembangan sektor pertanian cabai di Biak Numfor tidak lepas dari berbagai tantangan. Salah satu kendala utama yang dihadapi para petani milenial adalah terbatasnya akses permodalan untuk memulai usaha pertanian. Selain itu, sarana produksi yang masih minim serta fluktuasi harga cabai di pasar juga menjadi hambatan tersendiri.

Menjawab persoalan ini, Pemkab Biak berinisiatif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perbankan, lembaga pembiayaan, dan swasta. Tujuannya adalah agar petani memiliki akses lebih mudah terhadap modal usaha yang dibutuhkan. Dengan adanya dukungan pembiayaan, diharapkan petani bisa menjalankan usaha pertanian cabai secara berkelanjutan.

"Kami berharap ada kolaborasi dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun lembaga keuangan, untuk mendukung suksesnya program pertanian milenial di Biak," imbuh Melkias.

Tak hanya itu, untuk mengatasi tantangan pemasaran hasil panen, pemerintah juga aktif memfasilitasi jaringan distribusi hasil pertanian agar petani tidak mengalami kesulitan dalam memasarkan produk cabai mereka.

Komitmen Pemerintah dalam Mendukung Pertanian

Dukungan terhadap sektor pertanian tidak berhenti pada program budidaya cabai saja. Pemkab Biak Numfor berkomitmen menjadikan pertanian sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi daerah. Selain cabai, berbagai jenis komoditas hortikultura lain, seperti sayuran dan buah-buahan lokal, juga menjadi bagian dari program pengembangan.

Melkias menegaskan bahwa program pemberdayaan petani milenial akan terus ditingkatkan, khususnya dalam hal penyediaan sarana produksi yang memadai, pelatihan berbasis teknologi pertanian, serta membuka akses pasar yang lebih luas bagi para petani.

"Kami tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada aspek pemasaran dan pemberdayaan petani agar mereka mandiri secara ekonomi," katanya menambahkan.

Dengan program yang berkelanjutan, pemerintah optimistis bahwa sektor pertanian di Biak Numfor akan tumbuh lebih pesat dan mampu menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat lokal.

Antusiasme Masyarakat dan Harapan Jangka Panjang

Program dorongan kepada petani milenial untuk memanfaatkan lahan kosong telah mendapat sambutan positif dari masyarakat Biak. Beberapa kelompok tani milenial sudah mulai bergerak menggarap lahan tidur di sejumlah distrik untuk ditanami cabai. Respon positif ini menjadi sinyal baik bagi perkembangan pertanian di wilayah tersebut.

Pemerintah optimistis bahwa dalam beberapa tahun mendatang, produksi cabai di Biak Numfor akan meningkat signifikan. Hal ini tentunya akan berdampak positif, baik dari sisi pemenuhan kebutuhan pangan lokal maupun peningkatan pendapatan petani.

Melkias berharap agar program pemberdayaan petani milenial ini juga bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Papua untuk mengembangkan sektor pertanian mereka dengan melibatkan generasi muda.

"Harapan kami, generasi muda Biak tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga menjadi produsen kebutuhan pangan sendiri, sehingga bisa menciptakan kemandirian pangan di daerah," pungkasnya.

Menuju Kemandirian Pangan Berkelanjutan

Langkah Pemkab Biak Numfor dalam memberdayakan petani milenial untuk memanfaatkan lahan kosong tidak hanya menjadi solusi bagi kebutuhan cabai lokal, tetapi juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang menuju kemandirian pangan yang berkelanjutan. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, petani, dan mitra swasta, Biak diyakini mampu menjadi salah satu daerah penghasil cabai unggulan di Papua.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Rumah Pembawa Hoki: Tips Feng Shui untuk Menarik Kekayaan dan Keberuntungan

Rumah Pembawa Hoki: Tips Feng Shui untuk Menarik Kekayaan dan Keberuntungan

Mulai 16 Juni 2025, Tarif Listrik Non Subsidi Tidak Naik

Mulai 16 Juni 2025, Tarif Listrik Non Subsidi Tidak Naik

Bukit Asam Dukung Pertambangan Berkelanjutan untuk Net Zero Emission 2060

Bukit Asam Dukung Pertambangan Berkelanjutan untuk Net Zero Emission 2060

Korban Longsor Purwakarta Terima Bantuan Logistik dari Kemensos

Korban Longsor Purwakarta Terima Bantuan Logistik dari Kemensos

Deprindo Bangun Ratusan Rumah Murah untuk MBR Banyumas

Deprindo Bangun Ratusan Rumah Murah untuk MBR Banyumas