KPR Hunian Mewah Dominasi Penyaluran CIMB Niaga

KPR Hunian Mewah Dominasi Penyaluran CIMB Niaga
KPR Hunian Mewah Dominasi Penyaluran CIMB Niaga

JAKARTA - Minat terhadap hunian mewah di Tanah Air tampaknya terus menunjukkan geliat positif. Hal ini tercermin dari data terbaru PT Bank CIMB Niaga Tbk, yang mencatat bahwa penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan plafon di atas Rp 2 miliar menyumbang porsi signifikan dari total kredit rumah yang disalurkan.

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga, Noviady Wahyudi, menyatakan bahwa antusiasme masyarakat terhadap hunian mewah yang nilainya mencapai miliaran rupiah menunjukkan kecenderungan meningkat, terutama melalui skema pembiayaan KPR. Menurutnya, tren ini turut mencerminkan penilaian positif masyarakat terhadap kondisi suku bunga yang masih cukup bersaing di pasar.

“Tren meningkatnya pembelian rumah mewah dengan skema KPR dapat mengindikasikan suku bunga dinilai masih kompetitif,” ujar Noviady.

Baca Juga

Perbankan Stabil, Kredit dan DPK Tumbuh Positif

Lebih dari sekadar hunian, properti kelas atas kini juga dilihat sebagai instrumen investasi yang menarik. Noviady mengungkapkan bahwa konsumen cerdas memanfaatkan leverage dari fasilitas KPR untuk menjaga arus kas mereka tetap likuid. Dana yang seharusnya digunakan untuk membeli rumah secara tunai, dialihkan ke berbagai instrumen investasi lainnya seperti obligasi, saham, atau bahkan mengembangkan usaha bisnis.

“Ada pun konsumen dapat menggunakan KPR untuk memanfaatkan leverage bahwa aset tetap tumbuh sementara dana bisa dialokasikan ke investasi lain, misalnya obligasi, saham, atau bisnis,” kata Noviady.

CIMB Niaga sendiri mencatatkan porsi penyaluran KPR di segmen atas mengalami pertumbuhan yang mencolok. Per Juni 2025, sekitar 44% dari total KPR yang disalurkan bank tersebut merupakan pembiayaan untuk rumah dengan nilai lebih dari Rp 2 miliar. Angka ini menandakan pangsa pasar nasabah dengan preferensi hunian premium terus menguat.

Noviady juga menekankan bahwa segmen properti mewah memiliki prospek pertumbuhan yang cukup menjanjikan ke depan. Selain dari sisi nilai aset yang berpotensi terus meningkat, pasar untuk rumah bernilai tinggi dinilai relatif stabil, bahkan dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan.

Menariknya, tingginya daya beli segmen ini tidak selalu berarti nasabah memilih untuk membeli secara tunai. Banyak dari kalangan high net worth individual (HNWI) yang justru memilih menggunakan fasilitas kredit yang disediakan bank, termasuk melalui program khusus dari CIMB Niaga yakni KPR Xtra Manfaat.

Program ini menawarkan keunggulan berupa bunga nol rupiah, yang artinya nasabah tidak perlu membayar bunga dalam kurun waktu tertentu, selama memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Dengan fitur ini, nasabah dapat mengoptimalkan manajemen keuangan tanpa harus mengorbankan kepemilikan properti mewah yang mereka incar.

“KPR CIMB Niaga juga mendukung nasabah high net worth untuk menggunakan fasilitas kredit, meskipun sebenarnya mampu membeli tunai, melalui fitur produk KPR Xtra Manfaat yang memungkinkan nasabah membayar bunga Rp 0,” jelas Noviady.

Dari sudut pandang perbankan, pembiayaan rumah di kelas menengah atas juga memberikan keuntungan tersendiri. Selain margin yang cenderung lebih tinggi, risiko kredit dari segmen ini dinilai relatif lebih rendah. Hal ini karena mayoritas debitur berasal dari kalangan profesional, pengusaha, maupun investor properti berpengalaman yang telah memiliki literasi keuangan cukup tinggi.

CIMB Niaga pun memanfaatkan momentum ini untuk terus memperkuat penetrasi di segmen properti mewah. Strategi mereka antara lain dengan memperluas kerja sama dengan pengembang ternama, menyediakan berbagai paket promosi bunga ringan, hingga menghadirkan layanan personalisasi untuk nasabah prioritas yang mengajukan KPR dalam jumlah besar.

Di sisi lain, minat terhadap rumah dengan harga selangit bukan hanya terjadi di CIMB Niaga. Beberapa bank besar lainnya juga mulai mencatat adanya porsi kredit yang cukup besar pada segmen rumah bernilai tinggi. Sebagai contoh, Bank Danamon mengungkapkan bahwa sekitar 5% dari total penyaluran KPR mereka mengalir ke properti dengan nilai di atas Rp 10 miliar.

Hal ini memperkuat sinyal bahwa hunian kelas atas tetap memiliki daya tarik tinggi di tengah masyarakat, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan kawasan penyangga seperti BSD, Alam Sutera, serta Kelapa Gading. Didukung oleh peningkatan kelas menengah atas dan keberadaan investor properti domestik maupun luar negeri, sektor ini tetap menunjukkan ketahanannya.

Faktor lain yang turut mendongkrak penyerapan rumah mewah adalah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas hidup. Banyak yang kini mempertimbangkan aspek lingkungan, fasilitas eksklusif, hingga aksesibilitas terhadap pusat bisnis dan hiburan sebagai alasan utama dalam memilih properti.

Meskipun demikian, para pelaku industri perbankan tetap dihadapkan pada tantangan dalam menjaga kualitas portofolio kredit. Oleh karena itu, Noviady menegaskan bahwa pihaknya tetap selektif dalam menyalurkan pembiayaan, termasuk melakukan analisis kelayakan menyeluruh terhadap setiap pengajuan KPR, tanpa terkecuali untuk segmen rumah mewah.

Dengan pertumbuhan yang positif ini, CIMB Niaga optimistis sektor pembiayaan perumahan akan terus berkembang di paruh kedua 2025, khususnya untuk produk-produk yang menyasar kalangan atas. Bank pun terus melakukan inovasi produk dan layanan demi menjaga daya saing serta memenuhi kebutuhan pasar yang semakin kompleks dan dinamis.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Bank Aladin dan MUI Perkuat Literasi Keuangan Syariah

Bank Aladin dan MUI Perkuat Literasi Keuangan Syariah

OJK Dukung Pendanaan Kopdes Merah Putih

OJK Dukung Pendanaan Kopdes Merah Putih

Bank Indonesia Siapkan Sistem Payment ID 2026

Bank Indonesia Siapkan Sistem Payment ID 2026

Kredit Bank Rp 3 M Bisa Diakses Koperasi Merah Putih

Kredit Bank Rp 3 M Bisa Diakses Koperasi Merah Putih

Pasar Modal Menguat, IHSG Naik Ditopang Sentimen Positif

Pasar Modal Menguat, IHSG Naik Ditopang Sentimen Positif