
JAKARTA - Setiap era dalam perjalanan JKT48 selalu ditandai oleh sosok-sosok ikonik yang memberi warna tersendiri. Salah satu nama yang melekat kuat dalam ingatan para penggemar selama satu dekade terakhir adalah Shania Gracia. Bergabung sejak generasi ketiga, Gracia telah berkembang dari seorang trainee menjadi kapten grup idol terbesar di Indonesia, sebelum akhirnya mengumumkan kelulusannya pada pertengahan 2025.
Selama hampir 10 tahun kariernya, Shania Gracia bukan hanya dikenal karena penampilan dan bakatnya di atas panggung, tetapi juga karena konsistensi dan dedikasinya terhadap JKT48. Ia telah menjadi wajah yang familiar bagi para fans, dan kini kisah perjalanannya patut dikenang sebagai warisan penting dari generasi ketiga grup tersebut.
Profil Singkat Shania Gracia
Baca Juga
Lahir di Jakarta pada 31 Agustus 1999, Shania Gracia memiliki nama panggilan akrab seperti Ci Gre, Gre, dan Gracia. Ia menempuh pendidikan tinggi di Kwik Kian Gie Business School, mengambil jurusan ilmu komunikasi, sambil tetap aktif menjalani karier sebagai idol.
Ia merupakan penganut agama Kristen dan memiliki zodiak Virgo. Di luar aktivitas panggung, Gracia menyukai kegiatan seperti makan, traveling, dan bernyanyi. Para penggemar bisa mengikuti aktivitasnya melalui akun Instagram dan Threads resminya di @jkt48gracia.
Awal Mula Karier di JKT48
Gracia memulai debutnya di dunia idol sebagai bagian dari generasi ketiga JKT48. Ia resmi menjadi member pada 15 Maret 2014 dan mengawali kariernya sebagai trainee. Masa pelatihannya berlangsung selama kurang lebih satu tahun, hingga akhirnya ia dipromosikan ke Team T.
Dalam Team T, Gracia berada di bawah arahan Haruka Nakagawa, salah satu senior yang telah terlebih dahulu menorehkan nama di JKT48. Di sinilah bakat Gracia mulai terlihat secara serius, terutama ketika ia dipilih sebagai center lagu “Punggung Milikmu” oleh pihak manajemen.
Tak berselang lama, ia dipindahkan ke Team KIII. Perpindahan ini menjadi titik penting yang mempercepat pertumbuhannya dalam grup. Gracia bahkan dipercaya menjadi center yang menggantikan posisi member senior dari generasi sebelumnya, serta mendapatkan peran strategis sebagai kapten Team KIII.
Naik Daun Bersama Team J dan Jabatan Kapten JKT48
Karier Gracia terus menanjak saat dirinya kembali dipindahkan ke Team J. Di sinilah ia mencapai salah satu tonggak penting, yaitu saat ditunjuk sebagai kapten JKT48 pada tahun 2024. Penunjukan ini bukan hal mengejutkan, mengingat kiprahnya selama 10 tahun di grup dan berbagai posisi sentral yang pernah ia emban.
Ia juga telah menjadi senbatsu (member terpilih dalam lagu utama) sebanyak 10 kali, menandakan betapa besar kepercayaan yang diberikan manajemen kepadanya. Senbatsu pertamanya terjadi pada tahun 2016 ketika ia meraih peringkat ke-11 dalam ajang sousenkyo untuk single “Hanya Lihat ke Depan”.
Beberapa single lain yang turut dibintangi Gracia antara lain “Indahnya Senyum Manismu”, “High Tension”, “Sayonara Crawl”, dan “Magic Hour”. Semua ini membuktikan bahwa Gracia adalah figur sentral yang mampu menjaga konsistensi dan kualitas di tengah dinamika internal grup.
Namun, sebagaimana semua perjalanan memiliki akhir, pada 26 Juli 2025, Gracia mengumumkan kelulusannya (graduation) dalam konser spesial bertajuk “Full House”. Pengumuman ini sekaligus menandai berakhirnya kiprah generasi ketiga di JKT48.
Merambah Dunia Akting
Tak berhenti di panggung idol, Shania Gracia juga menunjukkan bakatnya di dunia akting. Ia telah tampil dalam sejumlah film dan serial populer tanah air. Debut layar lebarnya dimulai lewat film "Dilan 1991" (2019), yang membuka pintu untuk proyek-proyek lain di tahun-tahun berikutnya.
Beberapa karya film dan series yang pernah dibintangi antara lain:
Dilan 1991 (2019)
Dede Gemes Mentiktok Hatiku (2020)
Profil Pelajar Pancasila (2021)
Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 (2024)
Happy Birth-die (2024)
Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis (2024)
Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu (2024)
Dengan kemampuan berakting yang mulai terasah, tak menutup kemungkinan Gracia akan semakin aktif di dunia hiburan setelah lulus dari JKT48. Fans yang telah menyaksikan perjalanannya sejak awal tentu akan menantikan fase barunya dengan penuh antusias.
Keputusan Shania Gracia untuk mengakhiri kariernya di JKT48 bukanlah akhir, melainkan transisi ke babak kehidupan yang lebih luas. Ia telah menunjukkan bahwa kerja keras, dedikasi, dan komitmen yang konsisten dapat mengantarkan seseorang mencapai puncak, bahkan dalam dunia kompetitif seperti idol group.
Warisan Gracia dalam JKT48 tak hanya pada lagu dan pertunjukan panggung, melainkan juga dalam nilai kepemimpinan dan keteladanan yang ia tinggalkan. Ia bukan sekadar idol, melainkan representasi dari semangat dan harapan generasi yang tumbuh bersama JKT48.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
2.
3.
Properti Jakarta Kembali Bangkit
- 30 Juli 2025
4.
Infrastruktur Jalan Kunci Pertumbuhan Kalteng
- 30 Juli 2025
5.
Transportasi Terintegrasi Dukung Efisiensi Nasional
- 30 Juli 2025