
JAKARTA - Jaringan jalan yang memadai di Kalimantan Tengah kini menjadi salah satu prioritas utama pembangunan. Infrastruktur transportasi dianggap sebagai motor penggerak pertumbuhan wilayah, terutama bagi daerah yang selama ini terkendala oleh akses terbatas.
Seorang anggota DPRD menekankan bahwa akses jalan yang lancar tidak hanya meningkatkan mobilitas warga, tetapi juga membuka pintu investasi, memperlancar distribusi hasil pertanian dan kelautan, serta memperkuat ekonomi masyarakat di wilayah terpencil.
Di sejumlah wilayah seperti Seruyan, ditemukan ruas jalan menuju pelabuhan yang kondisinya memprihatinkan—berlubang dan sulit dilalui. Hal ini memperlambat arus distribusi hasil panen dan produk perikanan yang menjadi sumber mata pencaharian warga pesisir. Menurut pandangan para pemangku kepentingan, infrastruktur seperti ini mempengaruhi kesejahteraan warga secara langsung.
Baca Juga
Strategi Pengelolaan Infrastruktur
Pemerintah provinsi kini gencar melakukan optimalisasi konektivitas antarwilayah. Beberapa ruas jalan kabupaten telah ditingkatkan statusnya menjadi jalan provinsi, agar akses dana APBN lebih terbuka dan mempercepat pembangunan. Kebijakan ini terbukti efektif dalam mempercepat proses pembangunan jalan di beberapa kabupaten produktif.
Proyek strategis seperti ruas sepanjang 125 km—menghubungkan Pelantaran, Parenggean, Tumbang Sangai hingga Tumbang Kalang—sudah mendekati tahap penyelesaian. Proyek lain seperti di jalur Barsel–Barut dan Palangka Raya–Gunung Mas juga tengah dipercepat pelaksanaannya, menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam memperkuat akses utama.
Menjamin Keadilan Infrastruktur di Semua Daerah
Kepala Dinas PUPR setempat menekankan bahwa program pembangunan jalan harus merata, mencakup desa-desa terpencil dan bukan hanya terpusat di kota besar. Infrastruktur jalan yang layak di wilayah pinggiran akan membuka akses masyarakat ke pusat-pusat pertumbuhan ekonomi lokal.
Ketua DPRD daerah pun mengingatkan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur penting untuk mengatasi ketimpangan geografis. Jaringan jalan, jembatan, dan fasilitas dasar lainnya perlu ditingkatkan agar seluruh lapisan masyarakat bisa merasakan manfaatnya.
Dampak Ekonomi Jalan yang Berkualitas
Kualitas jalan yang baik akan mendorong berbagai sektor perekonomian seperti pertanian, perdagangan, pariwisata, hingga industri kecil. Infrastruktur yang terintegrasi mempermudah distribusi barang, membuka akses untuk layanan publik, dan meningkatkan peluang investasi di daerah.
Pengalihan status jalan kabupaten ke provinsi juga berdampak langsung terhadap kualitas jalan, yang meningkat hingga hampir 90%. Kendati demikian, masih ditemukan sejumlah jalan nasional sepanjang sekitar 100 km yang belum beraspal dan belum memenuhi standar lebar minimal—menjadi tantangan serius yang perlu diatasi segera.
Sinergi Antar Level Pemerintah
Kesuksesan program percepatan pembangunan jalan ini sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, termasuk DPRD, serta keterlibatan masyarakat. Evaluasi skala prioritas pembangunan jalan dilakukan berdasarkan kebutuhan mobilitas penduduk dan potensi ekonomi lokal.
Ruas utama yang menjadi fokus biasanya menghubungkan lokasi-lokasi produktif seperti areal pertanian, pelabuhan, dan pusat kota. Langkah ini membantu memastikan anggaran publik digunakan tepat sasaran dengan manfaat langsung bagi masyarakat.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
2.
3.
Properti Jakarta Kembali Bangkit
- 30 Juli 2025
4.
Infrastruktur Jalan Kunci Pertumbuhan Kalteng
- 30 Juli 2025
5.
Transportasi Terintegrasi Dukung Efisiensi Nasional
- 30 Juli 2025