
JAKARTA - Performa positif kembali dicatatkan PT Bank Danamon Indonesia Tbk sepanjang semester I tahun 2025. Lembaga keuangan ini mencatatkan pertumbuhan kredit dan trade finance secara konsolidasi sebesar Rp195,7 triliun, meningkat 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Chief Financial Officer PT Bank Danamon Indonesia, Theresia Adriana, menyampaikan bahwa pencapaian tersebut tak lepas dari kontribusi signifikan beberapa segmen bisnis utama. “Pertumbuhan dalam sisi kredit ini ditopang oleh pertumbuhan dua digit pada lini bisnis EBFI dan financial institution, SME dan consumer banking,” ujarnya.
Kinerja positif Danamon tak hanya terbatas pada sektor kredit. Di sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hingga akhir Juni 2025, DPK mencapai Rp160,1 triliun atau tumbuh 10 persen secara tahunan. Dari angka tersebut, pendanaan granular menyumbang Rp93,1 triliun, tumbuh 2 persen year-on-year.
Baca Juga
Selain itu, Danamon juga mencatat pertumbuhan pada simpanan giro dan tabungan (CASA). Menurut laporan perusahaan, rasio CASA tumbuh sebesar 4 persen dibandingkan semester pertama tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa Danamon terus memperkuat basis pendanaannya dari sumber dana murah yang relatif stabil.
Perbaikan Biaya Kredit Dorong Laba
Dalam hal profitabilitas, Danamon berhasil membukukan laba bersih periode berjalan konsolidasian setelah pajak dan kepentingan minoritas sebesar Rp1,6 triliun. Capaian ini naik 12 persen dibandingkan laba bersih yang diperoleh pada periode sama tahun sebelumnya.
Theresia menyatakan, “Laba operasional tercatat sebesar Rp9,4 triliun, stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih Danamon terutama didukung perbaikan pada biaya kredit atau cost of credit sebesar 16% year-on-year.”
Penurunan biaya kredit menjadi salah satu faktor utama yang memperkuat kinerja keuangan Danamon di tengah tantangan pasar. Perbaikan ini juga memperkuat kemampuan perseroan dalam menjaga pertumbuhan bisnis secara sehat dan terukur.
Komitmen Jaga Kualitas Aset
Danamon tetap berkomitmen menjalankan prinsip kehati-hatian dalam setiap lini bisnisnya, termasuk dalam pengelolaan kualitas aset. Hal ini terlihat dari penurunan rasio Loan at Risk (LAR) menjadi 9,9%, yang berarti membaik 210 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, rasio Non Performing Loan (NPL) bruto juga menunjukkan perbaikan. Pada semester pertama 2025, NPL bruto tercatat sebesar 1,8%, lebih baik 40 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya. Rasio cakupan NPL atau NPL Coverage Ratio juga mengalami kenaikan signifikan menjadi 279,2%, meningkat 16% dari posisi tahun lalu yang sebesar 263,2%.
Kinerja ini menunjukkan bahwa Danamon tak hanya fokus pada ekspansi kredit, tetapi juga memperhatikan kualitas portofolio pinjamannya dengan tetap mempertahankan indikator risiko yang sehat.
Proyeksi Pertumbuhan dan Rencana Bisnis
Melihat kinerja sepanjang enam bulan pertama tahun ini, Danamon menatap paruh kedua 2025 dengan optimisme. Perseroan menegaskan komitmennya untuk mencapai pertumbuhan laba yang berkelanjutan seiring pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah disusun.
“Jadi untuk RBB kami, kami akan terus untuk mencapai pertumbuhan profit tersebut secara berkelanjutan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Proyeksi ini juga akan dipengaruhi oleh faktor internal dan juga eksternal,” ungkap Theresia.
Faktor internal yang dimaksud mencakup efisiensi operasional, optimalisasi produk, serta penguatan ekosistem digital Danamon. Sementara dari sisi eksternal, Danamon juga mewaspadai dinamika suku bunga, regulasi perbankan, dan kondisi makroekonomi yang dapat berdampak pada kinerja industri keuangan.
Dukungan dari Segmen Bisnis Utama
Pertumbuhan kredit yang dicapai tidak terjadi secara merata, namun terutama ditopang oleh tiga lini bisnis utama yang mencatatkan pertumbuhan dua digit: Enterprise Banking and Financial Institution (EBFI), segmen usaha kecil dan menengah (SME), serta consumer banking.
Ketiga segmen tersebut menunjukkan bahwa Danamon mampu menjangkau berbagai lapisan nasabah dengan pendekatan layanan yang terintegrasi. Konsistensi dalam mengembangkan produk dan solusi keuangan berbasis kebutuhan pelanggan menjadi salah satu kunci keberhasilan ekspansi kredit tersebut.
Stabilitas Operasional dan Digitalisasi
Selain dari sisi pembiayaan, Danamon juga terus melakukan transformasi digital untuk mendorong efisiensi operasional dan memperkuat daya saing. Meski tak dirinci dalam pemaparan kinerja semester ini, transformasi tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas laba operasional sebesar Rp9,4 triliun—angka yang relatif stabil dari tahun ke tahun.
Digitalisasi juga membantu Danamon memperluas jangkauan layanan kepada segmen yang lebih luas, termasuk usaha mikro dan ritel, yang selama ini menjadi kontributor penting dalam pertumbuhan pendanaan dan kredit.
Semester pertama 2025 menjadi periode yang positif bagi PT Bank Danamon Indonesia. Dengan pertumbuhan kredit 6 persen, kenaikan DPK 10 persen, serta perbaikan rasio kredit bermasalah, Danamon menunjukkan kinerja yang kuat dan berkelanjutan. Strategi kehati-hatian, fokus pada segmen yang potensial, serta penguatan kualitas aset, menjadi fondasi utama bagi pertumbuhan berkelanjutan Danamon di masa mendatang.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cara Backup WhatsApp di Android dan iPhone
- 01 Agustus 2025
2.
Daftar iPhone yang Dapat Update iOS 26
- 01 Agustus 2025
3.
Rekomendasi Tablet Samsung Murah Agustus 2025
- 01 Agustus 2025
4.
Harga BBM Agustus: Solar Naik, Bensin Turun
- 01 Agustus 2025
5.
Tarif Listrik Agustus 2025 Masih Stabil, Ini Daftarnya
- 01 Agustus 2025