Bank Indonesia Uji Coba Sistem Payment ID Berbasis NIK dan Nomor HP
- Kamis, 07 Agustus 2025

JAKARTA - Transformasi digital di sektor keuangan kembali memasuki babak baru. Bank Indonesia (BI) akan menggelar uji coba sistem pembayaran terbaru yang memungkinkan transaksi hanya dengan menggunakan identitas tunggal, seperti nomor ponsel atau Nomor Induk Kependudukan (NIK). Sistem ini dinamakan Payment ID, dan akan mulai diuji coba secara terbatas mulai 17 Agustus 2025.
Melalui Payment ID, masyarakat tak perlu lagi repot menghafal atau mencatat nomor rekening bank yang panjang, atau memindai QR code yang berbeda-beda tiap platform. Cukup dengan satu ID unik, proses transfer dan pembayaran bisa dilakukan secara langsung dan efisien.
Uji coba tahap awal akan difokuskan di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar, dengan dukungan dari berbagai bank nasional dan penyedia layanan dompet digital (e-wallet).
Baca Juga
Menurut penjelasan resmi BI, teknologi Payment ID tidak berdiri sendiri, tetapi akan terintegrasi penuh dengan sistem pembayaran cepat nasional BI-FAST serta jaringan pembayaran digital QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Dengan integrasi ini, layanan Payment ID ditargetkan mendukung berbagai bentuk transaksi, mulai dari transfer antar individu, pembayaran merchant, hingga transaksi e-commerce.
Dalam konferensi pers virtual yang digelar Senin, 4 Agustus 2025, Rina Setyowati, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, menjelaskan bagaimana sistem ini akan berjalan dan manfaatnya bagi masyarakat luas.
“Dengan Payment ID, masyarakat hanya perlu mendaftarkan satu ID unik yang bisa dikaitkan dengan lebih dari satu rekening bank atau dompet digital,” kata Rina.
Kemudahan Satu Identitas untuk Semua Transaksi
Konsep dasar Payment ID adalah kesederhanaan dalam identifikasi. Pengguna cukup mendaftarkan sebuah identitas digital yang bisa berbentuk nama yang dipersonalisasi, alamat email, nomor HP, atau bahkan NIK. Identitas tersebut kemudian dihubungkan dengan rekening bank atau akun e-wallet yang dimiliki.
Nantinya, untuk mengirim uang atau membayar, pengguna cukup memasukkan Payment ID milik penerima. Sistem akan secara otomatis mengarahkan transaksi ke rekening yang ditautkan tanpa perlu memasukkan nomor rekening yang kompleks.
Langkah-langkah sistem Payment ID:
-Pengguna mendaftarkan ID unik (misalnya: nama@bank, nomor HP, atau NIK).
-ID ini ditautkan ke rekening bank atau dompet digital.
-Saat membayar atau mentransfer dana, cukup masukkan Payment ID penerima.
-Sistem akan otomatis mengenali tujuan dan menyalurkan dana sesuai ID tersebut.
Dengan cara kerja yang efisien ini, BI berharap sistem Payment ID akan menggantikan metode konvensional yang masih bergantung pada nomor rekening dan kode QR dari berbagai platform yang belum terintegrasi penuh.
Dukungan Bank dan Fintech, Menuju Peluncuran Nasional
Uji coba Payment ID akan menggandeng berbagai pelaku industri jasa keuangan, termasuk bank-bank besar dan perusahaan teknologi finansial. Beberapa yang disebutkan akan berpartisipasi antara lain BCA, BRI, Mandiri, DANA, dan OVO.
Jika fase uji coba ini berhasil dan mendapat sambutan positif dari masyarakat, Bank Indonesia menargetkan peluncuran nasional sistem ini pada akhir tahun 2025.
Langkah ini juga merupakan bagian dari visi BI untuk memperluas inklusivitas keuangan nasional, mengurangi hambatan dalam akses layanan perbankan digital, serta memperkuat fondasi sistem pembayaran yang efisien, aman, dan menyeluruh.
Tantangan Keamanan dan Perlindungan Data
Meski manfaat Payment ID terlihat menjanjikan, sistem ini tetap mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan, terutama dari sisi keamanan data pribadi dan enkripsi transaksi.
Beberapa pakar keamanan siber mengingatkan pentingnya standar perlindungan informasi dalam implementasi sistem yang sangat bergantung pada identitas digital pribadi seperti nomor HP dan NIK. Sistem Payment ID perlu dirancang sedemikian rupa agar tidak mudah diretas atau disalahgunakan.
Bank Indonesia mengakui pentingnya aspek ini, dan untuk itu mengajak publik untuk berpartisipasi aktif selama masa uji coba. Umpan balik dari masyarakat akan digunakan sebagai dasar untuk penyempurnaan sistem, termasuk peningkatan fitur keamanan sebelum resmi diluncurkan secara nasional.
Menuju Ekosistem Pembayaran Digital yang Lebih Terpadu
Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia terus berupaya menciptakan ekosistem keuangan digital yang terintegrasi dan inklusif. Payment ID menjadi salah satu wujud nyata dari visi tersebut, seiring dengan transformasi digital yang semakin masif di berbagai sektor.
Dengan adanya satu sistem identitas pembayaran yang sederhana dan serbaguna, diharapkan akan memudahkan jutaan masyarakat Indonesia dalam bertransaksi secara cepat, mudah, dan aman—baik itu untuk kebutuhan pribadi, usaha mikro, hingga transaksi lintas platform.
Bagi masyarakat yang berminat mencoba, Bank Indonesia membuka akses pendaftaran selama masa uji coba berlangsung, serta menyediakan kanal informasi dan edukasi terkait penggunaan Payment ID.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Rumah Murah Masih Tersedia di Malili, Harga Mulai Rp 156 Jutaan
- 07 Agustus 2025
3.
Perumahan Murah di Jayapura, Harga Mulai Rp 212 Juta
- 07 Agustus 2025