Bursa Efek Indonesia Resmi Keluarkan Saham PT Raharja Energi Cepu (RATU) dari Papan Pemantauan Khusus

Bursa Efek Indonesia Resmi Keluarkan Saham PT Raharja Energi Cepu (RATU) dari Papan Pemantauan Khusus

Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan peluncuran saham PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) dari papan pemantauan khusus yang efektif mulai hari ini, Rabu, 5 Februari 2025. Perubahan ini menandakan bahwa perdagangan saham RATU di pasar reguler kini kembali ke sistem perdagangan harian tanpa menggunakan skema lelang periodik atau full call auction (FCA) yang sebelumnya diterapkan.

Kepala Divisi Peraturan dan Layanan Perusahaan BEI, Teuku Fahmi Ariandar, dalam keterangan resminya pada Selasa, 4 Februari 2025 menyatakan, “Perubahan ini mulai efektif pada tanggal 5 Februari 2025.” BEI mengambil keputusan ini setelah sebelumnya memasukkan saham RATU ke dalam papan pemantauan khusus pada Rabu, 22 Januari 2025 akibat adanya peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan, atau sering disebut dengan unusual market activity (UMA), Rabu, 5 Februari 2025.

Langkah menghentikan sementara atau suspensi perdagangan saham RATU sempat dilakukan sejak Senin, 20 Januari 2025 sebagai langkah pendinginan (cooling down) untuk melindungi investor dari potensi risiko yang lebih besar. Suspensi ini memberikan waktu kepada para pemangku kepentingan untuk menganalisis situasi dan menyesuaikan strategi investasi mereka.

Setelah peristiwa tersebut, saham RATU menunjukkan penguatan yang signifikan. Pada penutupan perdagangan efek Selasa, 4 Februari 2025, saham RATU mengalami kenaikan sebesar 2,98% atau sekitar 250 poin ke level Rp8.650 per saham. Sejak penawaran saham perdana (IPO) bulan lalu, saham emiten ini telah melonjak hingga 502,79%, menjadikannya salah satu saham yang paling diminati di bursa saat ini.

Dalam perkembangan terkait perusahaan, Komisaris Utama PT Raharja Energi Cepu, Sumantri, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berupaya memperluas aset operasi pada paruh kedua tahun ini. “Kita ingin apa yang diharapkan investor ini kita bisa tangkap dan kita bisa penuhi,” ujar Sumantri saat ditemui di Jakarta, Rabu, 22 Januari 2025

Sumantri menjelaskan bahwa salah satu upaya yang dilakukan adalah menjajaki akuisisi blok migas brownfield, yang merupakan lapangan yang telah melewati puncak produksi. Akuisisi aset yang telah matang ini diharapkan memberikan pendapatan dalam waktu cepat dengan risiko investasi yang tetap terjaga.

“Kita harapannya dalam tahun ini ada tambahan, atau ada cerita pertumbuhan dari RATU ini, karena ekspektasinya sudah lebih tinggi di awal,” tambah Sumantri.

Tidak hanya fokus pada aset brownfield, perusahaan juga menjajaki sejumlah aset greenfield untuk rencana akuisisi jangka menengah. Sumantri menargetkan untuk mengambil lapangan-lapangan greenfield yang memiliki potensi produksi cepat. “Karena kita berpikir soal cashflow maupun soal nilai tambah bagi investor dalam hal ini dengan kemampuan profitabilitas perusahaan dan rencana bagi dividen dan sebagainya,” jelasnya.

Dengan dikeluarkannya saham RATU dari papan pemantauan khusus, diharapkan akan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif bagi para pemegang saham. BEI dan PT Raharja Energi Cepu menyatakan komitmennya untuk terus menjaga transparansi dan stabilitas pasar guna melindungi kepentingan investor serta menciptakan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.

Langkah dan strategi yang diambil oleh perusahaan akan sangat menarik untuk dinanti, terutama dengan perhatian yang tinggi dari para investor terhadap performa dan kinerja saham RATU di bursa. Perusahaan diharapkan dapat memenuhi ekspektasi atas performa pasar dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham mereka.

Sebagai salah satu pemain baru di industri minyak dan gas, PT Raharja Energi Cepu terus berusaha untuk mengukuhkan posisinya melalui strategi bisnis yang terukur dan berorientasi pada pertumbuhan. Dengan dukungan dan kepercayaan dari investor, perusahaan ini bertekad untuk mencapai target pertumbuhan yang ambisius sesuai dengan aspirasi para pemangku kepentingan.