Beasiswa S2 ke Luar Negeri Tanpa TOEFL: Peluang Emas untuk Studi Global

Beasiswa S2 ke Luar Negeri Tanpa TOEFL: Peluang Emas untuk Studi Global
Beasiswa S2 ke Luar Negeri

1. Mengapa Banyak Beasiswa Tidak Lagi Mewajibkan TOEFL?

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak universitas dan lembaga pemberi beasiswa mulai menghilangkan persyaratan TOEFL bagi calon mahasiswa internasional. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan akses pendidikan bagi pelajar dari berbagai latar belakang. Beberapa alasan utama di balik kebijakan ini adalah:

Meningkatkan inklusivitas: Banyak calon mahasiswa berkualitas yang memiliki keterbatasan dalam mengakses tes TOEFL karena biaya yang tinggi atau keterbatasan lokasi tes.

Variasi dalam standar bahasa Inggris: Banyak universitas menerima sertifikat lain selain TOEFL, seperti IELTS, Duolingo English Test (DET), atau bahkan bukti pendidikan dalam bahasa Inggris.

Baca Juga

Batasi Transaksi Tunai, Pemerintah Dorong Digitalisasi Demi Tingkatkan Penerimaan Pajak

Fokus pada prestasi akademik: Beberapa beasiswa lebih menitikberatkan pada nilai akademik, pengalaman riset, atau kontribusi sosial daripada skor tes bahasa.

2. Daftar Beasiswa S2 ke Luar Negeri Tanpa TOEFL

Banyak program beasiswa di berbagai negara yang tidak mewajibkan TOEFL sebagai syarat utama. Beberapa di antaranya adalah:

a. Beasiswa DAAD (Jerman)

Program beasiswa dari pemerintah Jerman ini menawarkan berbagai pendanaan bagi mahasiswa internasional, termasuk dari Indonesia. Sebagian besar program S2 di Jerman tidak mewajibkan TOEFL jika pelamar memiliki gelar sarjana yang diajarkan dalam bahasa Inggris.

b. Chevening Scholarship (Inggris)

Beasiswa dari pemerintah Inggris ini tidak selalu mensyaratkan TOEFL. Sebagai gantinya, mereka menerima berbagai bukti kecakapan bahasa Inggris, seperti sertifikat dari universitas asal yang menyatakan bahwa program studi sebelumnya dilakukan dalam bahasa Inggris.

c. Erasmus Mundus Scholarship (Eropa)

Program Erasmus Mundus memungkinkan mahasiswa untuk belajar di berbagai negara Eropa dengan beasiswa penuh. Banyak program dalam skema ini tidak mewajibkan TOEFL, terutama jika kandidat berasal dari negara dengan pendidikan tinggi berbahasa Inggris.

d. Turkiye Burslari Scholarship (Turki)

Beasiswa dari pemerintah Turki ini tidak memerlukan TOEFL atau IELTS dalam persyaratannya. Sebagai gantinya, mereka lebih menitikberatkan pada prestasi akademik dan wawancara sebagai bagian dari seleksi.

3. Alternatif Pengganti TOEFL untuk Mendaftar Beasiswa

Jika sebuah program beasiswa tidak mewajibkan TOEFL, biasanya mereka menerima alternatif lain sebagai bukti kemampuan bahasa Inggris. Beberapa alternatif yang dapat digunakan adalah:

Sertifikat Medium of Instruction (MoI): Dokumen dari universitas asal yang menyatakan bahwa program S1 dilakukan dalam bahasa Inggris.

Duolingo English Test (DET): Ujian bahasa Inggris yang lebih murah dan fleksibel dibandingkan TOEFL atau IELTS.

Sertifikat dari kursus bahasa Inggris: Beberapa universitas menerima sertifikat dari lembaga kursus terakreditasi sebagai bukti kemampuan bahasa Inggris.

Hasil wawancara bahasa Inggris: Dalam beberapa kasus, universitas atau pemberi beasiswa melakukan wawancara langsung untuk menilai kemampuan bahasa pelamar.

4. Tips dan Strategi Lolos Beasiswa Tanpa TOEFL

Meskipun tidak diwajibkan, kemampuan bahasa Inggris tetap menjadi aspek penting dalam proses seleksi beasiswa. Berikut beberapa tips yang dapat membantu dalam proses pendaftaran:

Persiapkan dokumen pendukung: Pastikan memiliki surat rekomendasi, esai motivasi, dan CV yang kuat untuk mendukung aplikasi.

Asah kemampuan bahasa Inggris: Meskipun tidak perlu TOEFL, kemampuan bahasa tetap diuji melalui wawancara atau dokumen tertulis.

Ikuti program pertukaran atau kursus internasional: Pengalaman internasional dapat menjadi nilai tambah dalam aplikasi.

Manfaatkan jaringan alumni: Bergabunglah dengan komunitas alumni beasiswa untuk mendapatkan wawasan dan tips dari penerima beasiswa sebelumnya.

Kesimpulan

Beasiswa S2 ke luar negeri tanpa TOEFL bukanlah hal yang mustahil. Dengan meningkatnya fleksibilitas dari berbagai universitas dan lembaga pemberi beasiswa, semakin banyak peluang terbuka bagi mahasiswa internasional untuk melanjutkan pendidikan mereka di luar negeri. Dengan strategi yang tepat, persiapan matang, dan pemanfaatan alternatif lain untuk menunjukkan kecakapan bahasa Inggris, siapa pun bisa meraih impian studi di luar negeri tanpa harus melalui ujian TOEFL.

Rian Murdani

Rian Murdani

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Telepon Spam dari Pinjaman Online Semakin Mengganggu, Begini Cara Efektif Menghentikannya di Android dan iPhone

Telepon Spam dari Pinjaman Online Semakin Mengganggu, Begini Cara Efektif Menghentikannya di Android dan iPhone

BNI Catat Pertumbuhan Pesat Segmen Nasabah Premium di Kuartal I 2025, Dana Kelolaan dan Jumlah Nasabah Meningkat Signifikan

BNI Catat Pertumbuhan Pesat Segmen Nasabah Premium di Kuartal I 2025, Dana Kelolaan dan Jumlah Nasabah Meningkat Signifikan

Penjualan Emas PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Meroket 357 Persen dalam Setahun, Targetkan Pertumbuhan Berkelanjutan

Penjualan Emas PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Meroket 357 Persen dalam Setahun, Targetkan Pertumbuhan Berkelanjutan

Cara Top Up GoPay Lewat BCA: Mudah dan Cepat via BCA Mobile, myBCA, KlikBCA, dan ATM

Cara Top Up GoPay Lewat BCA: Mudah dan Cepat via BCA Mobile, myBCA, KlikBCA, dan ATM

Cara Ajukan KPR BTN 2025 Syarat Mudah, Tenor Panjang hingga 30 Tahun, Proses Cepat dan Legalitas Rumah Terjamin

Cara Ajukan KPR BTN 2025 Syarat Mudah, Tenor Panjang hingga 30 Tahun, Proses Cepat dan Legalitas Rumah Terjamin