Perekonomian Indonesia Menggeliat: Dari Dana Desa hingga Investasi UEA

Perekonomian Indonesia Menggeliat: Dari Dana Desa hingga Investasi UEA
Perekonomian Indonesia Menggeliat: Dari Dana Desa hingga Investasi UEA

JAKARTA - Pada Kamis 20 Februari 2025, sejumlah perkembangan penting di sektor ekonomi melibatkan perhatian publik nasional. Pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan kemungkinan peningkatan alokasi dana desa hingga Rp8 miliar per desa per tahun. Di sisi lain, rencana investasi besar dari Uni Emirat Arab (UEA) di Danantara juga menjadi sorotan.

Peningkatan Dana Desa Hingga Rp8 Miliar

Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan dana desa antara Rp6 hingga Rp8 miliar per tahun per desa. Hal ini seiring dengan implementasi program makan bergizi gratis (MBG) yang telah diinisiasi pemerintah. "Dana desa kita saat ini sebesar Rp1,1 miliar per desa per tahun, namun dengan adanya program makan bergizi gratis, kita bisa naikkan mungkin Rp6 hingga Rp8 miliar per desa," ujar Luhut di Jakarta.

Penambahan alokasi dana desa ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan melalui beragam program pembangunan dan sosial. Peningkatan ini juga dapat membuka peluang bagi desa untuk melaksanakan lebih banyak inisiatif pembangunan yang berfokus pada kebutuhan komunitas setempat.

Persiapan Bank Indonesia untuk Ramadan dan Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) turut berperan aktif dalam menjaga kelancaran arus keuangan selama Ramadan dan Idul Fitri. Melalui program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2025, BI akan melayani penukaran uang baru mulai 3 hingga 27 Maret 2025. Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono menjelaskan, “Memang kebutuhan uang tunai di saat Idul Fitri mencapai hampir 25 persen dari seluruh kebutuhan uang kartal selama setahun. Jadi, ini adalah momen penting untuk mendistribusikan uang tunai.”

Upaya ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tunai selama periode perayaan, sekaligus memastikan ketersediaan pecahan uang yang memadai.

Penegasan Mendag Soal MinyaKita

Baca Juga

KPR untuk Generasi Z: Rumah Idaman Masih Jadi Impian di Tengah Tantangan Ekonomi

Menteri Perdagangan Budi Santoso menanggapi isu praktik pengemasan ulang MinyaKita menjadi minyak curah yang dikabarkan menyebabkan harga tetap tinggi. “Nggak, nggak ada,” bantah Budi di Jakarta. Pernyataan ini untuk memastikan bahwa tidak ada penyimpangan dalam rantai distribusi yang dapat memicu kenaikan harga minyak goreng di pasaran.

Dengan demikian, Kementerian Perdagangan berkomitmen terus memantau pasar agar harga minyak goreng tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat.

Perang Dagang AS-China Tidak Berdampak Signifikan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahwa perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China tidak memberikan dampak signifikan terhadap perdagangan Indonesia. “Perdagangan Indonesia masih berjalan dengan lancar. Pemerintah terus memantau perkembangan isu ekonomi dunia,” ungkap Airlangga.

Dengan sikap ini, Indonesia optimis bahwa perekonomian nasional akan terus berjalan stabil, meski di tengah ketidakpastian ekonomi global. Pemerintah berkomitmen untuk memanfaatkan peluang dari situasi internasional yang ada untuk memperkuat perekonomian domestik.

Investasi Besar dari UEA ke Danantara

Satu lagi kabar positif datang dari rencana investasi Uni Emirat Arab (UEA) ke Indonesia. Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa UEA siap menanamkan modal sebesar 10 miliar dolar AS, atau setara Rp163,3 triliun, ke Danantara. Investasi ini akan difokuskan pada pengembangan elektrifikasi energi terbarukan melalui skema perusahaan patungan.

Kesiapan ini ditegaskan dalam pertemuan antara Luhut dan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Mohamed Al Mazrouei, yang dilakukan 10 hari lalu. Rencana tersebut mencakup pembangunan pembangkit energi baru terbarukan dengan kapasitas mencapai 10 gigawatt. Investasi ini diharapkan dapat mendorong Indonesia menuju transisi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Dengan berbagai perkembangan terkini ini, perekonomian Indonesia menunjukkan sinyal positif di tengah berbagai tantangan global. Pemerintah terus berupaya memperkuat fondasi ekonomi nasional dengan mengoptimalkan potensi lokal dan menarik investasi asing yang strategis. Ke depan, diharapkan langkah-langkah ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan.

Zahra

Zahra

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Strategi Bank Indonesia Malang Jaga Daya Beli di Tengah Inflasi

Strategi Bank Indonesia Malang Jaga Daya Beli di Tengah Inflasi

Keuntungan Investasi Emas Batangan, Aman dan Menguntungkan

Keuntungan Investasi Emas Batangan, Aman dan Menguntungkan

Bursa Efek Indonesia Perpanjangan Jam Perdagangan Bursa untuk Tarik Investor Asing

Bursa Efek Indonesia Perpanjangan Jam Perdagangan Bursa untuk Tarik Investor Asing

Bank Dunia Tetapkan Rp1,5 Juta sebagai Batas Kemiskinan Indonesia

Bank Dunia Tetapkan Rp1,5 Juta sebagai Batas Kemiskinan Indonesia

Harga Emas Antam Terus Merangkak Naik, Tembus Rp1,96 Juta per Gram

Harga Emas Antam Terus Merangkak Naik, Tembus Rp1,96 Juta per Gram