Bank Indonesia Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren Melalui Hebitren di Bangka Belitung

Bank Indonesia Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren Melalui Hebitren di Bangka Belitung
Bank Indonesia Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren Melalui Hebitren di Bangka Belitung

JAKARTA - Bank Indonesia menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi pesantren dengan mendirikan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) di wilayah Bangka Belitung. Langkah ini memuncak pada Forum Group Discussion (FGD) dan Musyawarah Pembentukan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hebitren Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang diselenggarakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kehadiran Hebitren di Bangka Belitung menjadi bagian dari strategi Bank Indonesia untuk mendorong kemandirian ekonomi pesantren dan memperkuat ekosistem ekonomi syariah. Pesantren selama ini bukan hanya menjadi tempat menuntut ilmu agama, tetapi juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis syariah. Langkah ini tentunya sejalan dengan visi ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan.

Pentingnya peran pesantren dalam pengembangan ekonomi syariah ditegaskan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy. Dalam sambutannya, Rommy menyoroti potensi besar pesantren dalam membangun ekosistem ekonomi umat. "Pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi berbasis syariah melalui penguatan sektor usaha dan kewirausahaan santri," ujar Rommy.

Acara pembentukan DPW Hebitren ini menghadirkan berbagai pihak yang berperan dalam pengembangan ekonomi syariah, termasuk Ketua 1 Bidang OKK Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hebitren, K.H. GSCB Reza Fahlipi Bachtiar, dan perwakilan dari Kanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Turut hadir pula Sekretaris MUI Provinsi Bangka Belitung, Hasan Rumata, dan perwakilan dari Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), Ahmad Yani. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya sinergi berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung kemajuan ekonomi syariah di Bangka Belitung.

Salah satu agenda penting dari acara ini adalah musyawarah untuk menetapkan struktur Dewan Pengurus Wilayah Hebitren Bangka Belitung. Dengan terbentuknya struktur ini, diharapkan akan ada koordinasi lebih efektif dalam mengembangkan potensi ekonomi pesantren di wilayah tersebut. "Kerjasama antara pesantren dan lembaga-lembaga terkait diharapkan dapat membuka kesempatan yang lebih luas bagi santri dalam bidang ekonomi dan bisnis," kata Mehmud Khoiri dari Kanwil Kemenag Provinsi.

Bank Indonesia, dalam programnya, tidak hanya menfokuskan pada pengembangan ekonomi pesantren tetapi juga meningkatkan kemandirian ekonomi secara keseluruhan. Dengan adanya sinergi antara pesantren, akademisi, praktisi ekonomi syariah, dan instansi pemerintah, diharapkan akan tercipta sebuah ekosistem bisnis yang kuat dan berkelanjutan. Sopiar dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan, "Dukungan terhadap pesantren adalah investasi untuk masa depan ekonomi syariah yang lebih berkelanjutan."

Selain itu, 12 pondok pesantren mitra Bank Indonesia di wilayah Bangka Belitung juga turut serta dalam inisiasi pembentukan DPW Hebitren ini. Mereka adalah garda terdepan yang akan mempraktikkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh dalam pembinaan ekonomi oleh Bank Indonesia. "Dengan adanya Hebitren dan dukungan dari Bank Indonesia, pesantren dapat lebih mandiri dalam mengelola potensi ekonomi yang ada," ujar Ahmad Yani, perwakilan KDEKS.

Sebagai bagian dari upaya mendorong kemandirian ekonomi pesantren, Bank Indonesia juga mengadakan pelatihan-pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan usaha berbasis syariah. Program ini bertujuan untuk menyiapkan santri dan pengasuh pesantren menjadi pelaku usaha yang berdaya saing. Dengan pembinaan tersebut, diharapkan santri dapat berkontribusi langsung dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar pesantren.

Dalam konteks yang lebih luas, langkah Bank Indonesia ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi syariah nasional. Kebangkitan ekonomi pesantren bukan hanya membawa dampak positif bagi Bangka Belitung, tetapi juga dapat menjadi model pengembangan ekonomi pesantren yang bisa diterapkan di daerah lain. "Harapannya, pesantren dapat berdiri sejajar dengan pelaku ekonomi lainnya dalam pembangunan ekonomi bangsa," tutup Reza Fahlipi Bachtiar, Ketua 1 Bidang OKK DPP Hebitren.

Dengan adanya Hebitren, pesantren diharapkan tidak hanya menjadi lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga pilar penting dalam pembangunan ekonomi berbasis syariah di Indonesia. Langkah ini menjadikan pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat ekonomi lokal. Dengan demikian, kemandirian ekonomi pesantren menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Telepon Spam dari Pinjaman Online Semakin Mengganggu, Begini Cara Efektif Menghentikannya di Android dan iPhone

Telepon Spam dari Pinjaman Online Semakin Mengganggu, Begini Cara Efektif Menghentikannya di Android dan iPhone

BNI Catat Pertumbuhan Pesat Segmen Nasabah Premium di Kuartal I 2025, Dana Kelolaan dan Jumlah Nasabah Meningkat Signifikan

BNI Catat Pertumbuhan Pesat Segmen Nasabah Premium di Kuartal I 2025, Dana Kelolaan dan Jumlah Nasabah Meningkat Signifikan

Penjualan Emas PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Meroket 357 Persen dalam Setahun, Targetkan Pertumbuhan Berkelanjutan

Penjualan Emas PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Meroket 357 Persen dalam Setahun, Targetkan Pertumbuhan Berkelanjutan

Cara Top Up GoPay Lewat BCA: Mudah dan Cepat via BCA Mobile, myBCA, KlikBCA, dan ATM

Cara Top Up GoPay Lewat BCA: Mudah dan Cepat via BCA Mobile, myBCA, KlikBCA, dan ATM

Cara Ajukan KPR BTN 2025 Syarat Mudah, Tenor Panjang hingga 30 Tahun, Proses Cepat dan Legalitas Rumah Terjamin

Cara Ajukan KPR BTN 2025 Syarat Mudah, Tenor Panjang hingga 30 Tahun, Proses Cepat dan Legalitas Rumah Terjamin