OJK Akui Target Aset Perbankan dalam RPJMN 2025–2029 Sangat Menantang, Siapkan Strategi Khusus
- Selasa, 08 April 2025

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa target peningkatan total aset perbankan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 merupakan tantangan besar bagi sektor keuangan nasional. Meski begitu, OJK tetap menyatakan optimisme dan telah menyiapkan berbagai strategi untuk mendukung pencapaian target tersebut.
Dalam dokumen RPJMN 2025–2029 yang disusun pemerintah, sektor perbankan ditargetkan memiliki total aset sebesar 66,9 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2025, dan terus meningkat hingga 77,2 persen terhadap PDB pada tahun 2029. Target ini mengacu pada baseline tahun 2023 di mana rasio aset perbankan terhadap PDB tercatat sebesar 57,2 persen.
“Target aset perbankan per PDB sebagaimana RPJMN 2025–2029 sangat menantang bagi sektor perbankan, karena target tersebut disusun dengan menggunakan baseline rasio aset perbankan/PDB yang sebesar 57,2%,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.
Baca JugaBatasi Transaksi Tunai, Pemerintah Dorong Digitalisasi Demi Tingkatkan Penerimaan Pajak
Dorong Ekonomi Tumbuh, Kredit Mengalir Lebih Besar
Menurut Dian, pencapaian target ambisius tersebut akan sangat bergantung pada keberhasilan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Peningkatan PDB secara otomatis membuka ruang yang lebih luas untuk ekspansi perbankan, terutama dalam hal penyaluran kredit ke sektor-sektor produktif.
“Kami berharap program-program prioritas dalam RPJMN dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga target yang telah ditetapkan dapat tercapai,” lanjut Dian.
Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan akan menciptakan permintaan kredit yang tinggi, dan perbankan akan memperoleh peluang untuk meningkatkan fungsi intermediasinya. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan aset perbankan secara keseluruhan.
Selain itu, likuiditas yang memadai dan masuknya capital inflow yang lebih besar juga diperkirakan akan menjadi faktor pendukung penting dalam mencapai target-target strategis tersebut.
Peta Jalan Pengembangan Perbankan Nasional Diluncurkan 2026
Guna menyelaraskan langkah dengan RPJMN 2025–2029, OJK merencanakan peluncuran roadmap pengembangan perbankan nasional pada tahun 2026. Peta jalan ini akan menjadi acuan bagi transformasi sektor perbankan dalam lima tahun ke depan.
Menurut Dian, roadmap tersebut akan berisi strategi menyeluruh untuk mendukung sektor perbankan agar tetap stabil, kompetitif, dan berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan ekonomi nasional.
“Kami sedang menyiapkan roadmap pengembangan perbankan Indonesia yang akan diluncurkan pada 2026. Ini akan menjadi panduan penting untuk mendorong transformasi sektor perbankan agar selaras dengan visi RPJMN,” ungkapnya.
Langkah-Langkah Strategis OJK untuk Dukung RPJMN
Dalam mendukung target ambisius tersebut, OJK telah merumuskan beberapa langkah strategis yang akan difokuskan selama periode RPJMN. Di antaranya:
-Penguatan Tata Kelola dan Manajemen Risiko
OJK akan memperketat pengawasan terhadap tata kelola bank dan penerapan manajemen risiko yang baik untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.
-Pembentukan Pencadangan yang Memadai
Dalam rangka mitigasi risiko, bank-bank di Indonesia diminta untuk membentuk pencadangan yang cukup, guna menghadapi potensi kerugian di tengah ketidakpastian global.
-Dukungan terhadap Bank Pembangunan Daerah (BPD)
Peran BPD sebagai motor pembangunan daerah akan diperkuat, termasuk peningkatan kapasitas modal dan SDM, agar dapat berkontribusi lebih besar dalam pembiayaan sektor riil di daerah.
-Penguatan Peran Perbankan dalam Sektor Riil
OJK akan mendorong bank-bank untuk menyalurkan kredit ke sektor-sektor produktif, seperti pertanian, manufaktur, dan UMKM.
-Meningkatkan Persaingan dan Efisiensi Antarbank
Melalui kebijakan suku bunga dan efisiensi operasional, diharapkan perbankan Indonesia bisa lebih kompetitif di tingkat regional dan global.
-Diversifikasi Produk dan Pendalaman Keuangan
OJK juga akan mendorong pengembangan produk-produk perbankan baru, seperti pembiayaan berkelanjutan, digital banking, dan layanan keuangan syariah, guna meningkatkan inklusi dan pendalaman pasar keuangan nasional.
-Tekanan pada Efisiensi Biaya Dana (Cost of Fund)
Efisiensi perbankan akan ditingkatkan melalui digitalisasi dan optimalisasi sistem, agar biaya dana dapat ditekan dan daya saing meningkat.
“Untuk tahun 2025, dengan berbagai tantangan global yang ada, OJK akan terus optimis dalam pencapaian kinerja perbankan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Dian Ediana Rae.
Perbankan Nasional Hadapi Tantangan Global
Tantangan global yang dihadapi sektor perbankan tidak bisa diabaikan. Ketidakpastian geopolitik, suku bunga tinggi di negara maju, hingga ancaman resesi global menjadi faktor eksternal yang harus diantisipasi. Oleh sebab itu, daya tahan perbankan nasional perlu diperkuat secara menyeluruh.
Dian menambahkan bahwa OJK akan terus melakukan evaluasi terhadap seluruh kebijakan perbankan untuk menyesuaikan dengan dinamika global maupun domestik. Pendekatan yang adaptif, berbasis risiko, dan akuntabel akan menjadi prinsip dasar pengawasan sektor jasa keuangan ke depan.
Arah Pembangunan Perbankan Syariah juga Diakomodasi
Tidak hanya perbankan konvensional, sektor perbankan syariah juga menjadi bagian penting dalam roadmap pengembangan sektor keuangan. OJK menilai perbankan syariah memiliki potensi besar untuk berkembang, seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk dan layanan berbasis syariah.
Dalam RPJMN 2025–2029, sektor keuangan syariah ditargetkan menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, regulasi, infrastruktur, dan SDM di sektor ini akan diperkuat.
“Kami melihat peluang dan tantangan besar dalam pengembangan perbankan syariah sepanjang 2025 dan seterusnya. Sinergi lintas sektor dan peningkatan literasi keuangan syariah menjadi kunci suksesnya,” ujar Dian.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.