Perbankan Syariah Indonesia Manfaatkan Lonjakan Harga Emas untuk Perbesar Bisnis Logam Mulia

Perbankan Syariah Indonesia Manfaatkan Lonjakan Harga Emas untuk Perbesar Bisnis Logam Mulia
Perbankan Syariah Indonesia Manfaatkan Lonjakan Harga Emas untuk Perbesar Bisnis Logam Mulia

JAKARTA – Perbankan syariah di Indonesia sedang memanfaatkan momen lonjakan harga emas untuk mengembangkan bisnis logam mulia mereka. Dengan angka pertumbuhan yang signifikan, bank-bank syariah seperti PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melihat potensi besar dalam memperluas layanan dan produk yang berbasis emas.

Menurut data terbaru yang dirilis oleh BSI, nilai bisnis emas mereka pada kuartal pertama tahun 2025 mencapai Rp 14,3 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan, yakni 82% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara rinci, BSI melaporkan bahwa pembiayaan gadai emas mereka mencapai Rp 7,37 triliun, sementara pembiayaan cicil emas tercatat sebesar Rp 6,96 triliun. Angka-angka ini menunjukkan betapa kuatnya minat masyarakat Indonesia terhadap transaksi berbasis emas, baik untuk tujuan investasi maupun kebutuhan finansial jangka pendek.

Fokus Bisnis Emas dan Haji untuk 2025

Baca Juga

Bank Indonesia Perkuat Sinergi Pengendalian Inflasi di Bangka Belitung untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Direktur Keuangan dan Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho, menjelaskan bahwa pada tahun 2025, fokus utama BSI adalah pada dua sektor penting: bisnis emas dan haji. Ia menekankan pentingnya pengembangan kedua sektor ini untuk mendukung pertumbuhan bank syariah di masa depan. Selain itu, BSI juga tengah memanfaatkan super app miliknya, Byond by BSI, yang diharapkan dapat menjadi kendaraan utama dalam pengembangan layanan emas digital yang semakin diminati masyarakat.

"Kami ingin memastikan bahwa kehadiran MIND ID dalam pengelolaan Vale Indonesia mampu mendorong nilai tambah yang lebih besar bagi perusahaan dan untuk Indonesia, mempercepat hilirisasi nikel," ungkap Ade Cahyo Nugroho dalam sebuah kunjungan kerja yang dilaksanakan pada Minggu, 4 Mei 2025 di Plant Site Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Pernyataan ini menegaskan komitmen BSI untuk terus memperluas cakupan bisnis mereka dan berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian Indonesia, termasuk dengan fokus pada industri emas dan haji.

Kolaborasi Pegadaian dan BSI dalam Bisnis Emas

Selain BSI, PT Pegadaian juga memainkan peran penting dalam ekosistem bisnis emas di Indonesia. Pegadaian, yang merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), bersama BSI telah resmi menjadi bullion bank pertama di Indonesia. Langkah besar ini turut didorong oleh presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang meresmikan layanan bisnis emas pada Februari 2025. Layanan emas yang diluncurkan mencakup beberapa produk unggulan, seperti BSI Gold, BSI Emas Digital, dan BSI ATM Emas, yang menjadi yang pertama di Indonesia. Produk-produk ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam berinvestasi emas, baik secara fisik maupun digital.

Layanan BSI Gold memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk membeli emas dalam bentuk batangan, sedangkan BSI Emas Digital menawarkan pembelian emas dalam bentuk digital, yang memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi tanpa harus khawatir dengan penyimpanan fisik. Selain itu, produk BSI ATM Emas memungkinkan nasabah untuk membeli emas melalui mesin ATM, membuat transaksi semakin praktis dan mudah diakses oleh masyarakat di seluruh Indonesia.

Tanggapan Positif dari OJK dan Pemerintah

Langkah strategis yang diambil oleh BSI dan Pegadaian dalam memperkenalkan layanan emas ini mendapat respons positif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK menilai bahwa langkah ini adalah bentuk nyata dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap transaksi emas serta mendorong hilirisasi industri emas di dalam negeri. OJK mengapresiasi keberhasilan BSI dan Pegadaian dalam menciptakan inovasi layanan berbasis emas yang tidak hanya mempermudah masyarakat dalam bertransaksi, tetapi juga membantu meningkatkan ekosistem ekonomi berbasis logam mulia di Indonesia.

Dukungan dari pemerintah dan OJK ini sangat penting, mengingat meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi emas sebagai salah satu instrumen investasi yang aman dan menguntungkan. Emas, yang dikenal sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, semakin menarik bagi masyarakat Indonesia, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik.

Peluang Bisnis Emas dalam Ekonomi Nasional

Melihat perkembangan ini, sektor perbankan syariah optimis untuk memperbesar bisnis emas mereka dan terus memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional. Selain memberikan keuntungan bagi bank syariah, pengembangan bisnis emas juga berpotensi untuk meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia serta membuka lapangan kerja baru. Kegiatan bisnis yang terkait dengan emas, termasuk perdagangan, penyimpanan, dan pengelolaan investasi emas, dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi ekonomi Indonesia.

Selain itu, ekspansi bisnis emas yang dilakukan oleh BSI dan Pegadaian juga berkontribusi pada penguatan sistem keuangan Indonesia, terutama dalam hal pengelolaan aset dan investasi. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang berinvestasi dalam emas, ini turut mendorong penguatan cadangan devisa Indonesia serta meningkatkan kestabilan ekonomi negara.

Masa Depan Bisnis Emas di Indonesia

Dengan semakin banyaknya pilihan produk dan layanan yang ditawarkan, perbankan syariah di Indonesia semakin membuktikan diri sebagai pemain utama dalam industri emas. BSI, bersama Pegadaian, berkomitmen untuk terus mengembangkan berbagai layanan yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah, serta berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui instrumen investasi yang aman dan menguntungkan.

"Seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap produk berbasis emas, kami akan terus berinovasi dan memberikan kemudahan akses bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan dukungan dari pemerintah, OJK, dan masyarakat, kami percaya bahwa bisnis emas ini akan semakin berkembang dan memberikan manfaat besar bagi perekonomian Indonesia," pungkas Ade Cahyo Nugroho, Direktur Keuangan dan Strategi BSI.

Perkembangan pesat dalam bisnis emas ini tidak hanya menguntungkan perbankan syariah, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan, terutama dalam menciptakan peluang bisnis baru dan meningkatkan ketahanan ekonomi negara di tengah tantangan global yang semakin berat.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BRI 2025 Resmi Dibuka: Ini Syarat, Bunga Ringan, dan Simulasi Cicilan Terbaru

KUR BRI 2025 Resmi Dibuka: Ini Syarat, Bunga Ringan, dan Simulasi Cicilan Terbaru

Pemerintah Tegaskan KUR Tanpa Agunan, BSI Siap Salurkan Rp17 Triliun KUR Syariah ke UMKM di 2025

Pemerintah Tegaskan KUR Tanpa Agunan, BSI Siap Salurkan Rp17 Triliun KUR Syariah ke UMKM di 2025

Saham MR DIY Indonesia Tembus Lonjakan 13 Persen, Laba Bersih Naik 160 Persen di Kuartal I-2025

Saham MR DIY Indonesia Tembus Lonjakan 13 Persen, Laba Bersih Naik 160 Persen di Kuartal I-2025

Harga Emas Antam Kembali Mengalami Penurunan Rp 20.000, Tembus Angka Rp 1.912.000 per Gram pada Jumat, 2 Mei 2025

Harga Emas Antam Kembali Mengalami Penurunan Rp 20.000, Tembus Angka Rp 1.912.000 per Gram pada Jumat, 2 Mei 2025

Pemerintah Diminta Segera Bentuk Unit Siaga Khusus untuk Menangani Kasus Perempuan Terjerat Pinjaman Online (Pinjol) yang Berisiko Menimbulkan Kekerasan dan Dampak Psikologis

Pemerintah Diminta Segera Bentuk Unit Siaga Khusus untuk Menangani Kasus Perempuan Terjerat Pinjaman Online (Pinjol) yang Berisiko Menimbulkan Kekerasan dan Dampak Psikologis