Proyek Tol Kerta Ayu Siap Dibangun, Hubungkan Kertajati Indramayu dan Dongkrak Ekonomi Rebana

Proyek Tol Kerta Ayu Siap Dibangun, Hubungkan Kertajati Indramayu dan Dongkrak Ekonomi Rebana
Proyek Tol Kerta Ayu Siap Dibangun, Hubungkan Kertajati Indramayu dan Dongkrak Ekonomi Rebana

JAKARTA - Pembangunan infrastruktur jalan tol di wilayah Pantura Jawa Barat kembali mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Kali ini, giliran wilayah Kertajati dan Indramayu yang akan terhubung melalui jalan tol baru bernama Tol Kerta Ayu. Proyek ini sebelumnya dikenal masyarakat dengan nama Tol Indrajati, yang merupakan singkatan dari Indramayu-Kertajati. Kini, proyek tersebut resmi masuk dalam rencana pembangunan nasional dengan penamaan baru yang lebih mencerminkan titik geografisnya.

Nama Tol Kerta Ayu diambil dari titik awal dan akhir jalan tol tersebut, yakni Kertajati di Kabupaten Majalengka hingga Indramayu di pesisir utara Jawa Barat. Proyek ini diharapkan akan menjadi katalisator utama bagi pertumbuhan ekonomi kawasan Rebana Metropolitan wilayah strategis yang meliputi Cirebon, Patimban, hingga Kertajati.

Panjang Tol 46 Kilometer, Terhubung Langsung ke Proyek Strategis

Baca Juga

BMKG Ungkap Penyebab dan Prediksi Potensi Hujan Lokal Sore hingga Malam Hari, Waspadai Cuaca Ekstrem di Beberapa Wilayah Indonesia

Menurut Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Indramayu, Omat, jalan tol ini direncanakan membentang sejauh 46 kilometer. Tol tersebut akan membelah wilayah dari Bandara Internasional Kertajati menuju kawasan industri dan pemukiman di Indramayu.

"Sebagai bentuk keseriusan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kementerian PU, dan Pemkab Indramayu sudah mulai membahas rencana tersebut dengan mengagendakan studi pendahuluan," ujar Omat.

Ia menjelaskan bahwa proyek ini sangat dinantikan, terutama mengingat adanya sejumlah proyek strategis nasional dan regional yang tengah digarap di Indramayu. Di antaranya adalah pengembangan Kawasan Industri Losarang, Kompleks Petrokimia di Balongan, serta pabrik sepatu berskala besar di Krangkeng.

Tak hanya itu, keberadaan Asrama Haji Jawa Barat yang berlokasi di Kecamatan Lohbener juga menjadi salah satu alasan penting dibutuhkannya akses tol yang lebih cepat dan efisien.

"Tol ini sangat dibutuhkan untuk memperlancar akses masyarakat, pelaku industri, dan juga jamaah haji dari berbagai daerah yang menuju Asrama Haji di Lohbener," tambah Omat.

Masuk Dokumen Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional

Komitmen pemerintah pusat dalam mendukung pembangunan Tol Kerta Ayu dibuktikan dengan masuknya proyek ini dalam Dokumen Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional (RUJJN) 2025–2029. Dokumen tersebut merupakan turunan dari Surat Keputusan Menteri PUPR Nomor 367/KPTS/M/2023, yang mengatur tentang jaringan jalan nasional hingga tahun 2040.

Omat menyatakan, keberadaan Tol Kerta Ayu akan memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi transportasi barang dan jasa, serta meningkatkan konektivitas antarwilayah di Jawa Barat bagian utara dan timur.

"Ini dalam rangka akselerasi pertumbuhan ekonomi wilayah guna mendukung pertumbuhan kawasan industri serta efisiensi transportasi orang dan barang di Kabupaten Indramayu," ujar Omat.

Studi Kelayakan dan Pembebasan Lahan Disiapkan

Untuk mendukung kelancaran proyek ini, pemerintah daerah bersama kementerian terkait mulai menyusun studi kelayakan (feasibility study) yang mencakup berbagai aspek mulai dari teknis hingga ekonomi. Selain itu, perencanaan pembebasan lahan juga mulai diidentifikasi agar tidak terjadi hambatan di kemudian hari.

"Rencana pembangunan jalan tol ini harus kita siapkan secara matang, mulai studi kelayakan, rencana pembebasan lahan, hingga skenario pembiayaannya. Kita sinergikan dengan provinsi dan pusat," jelas Omat.

Pihaknya juga berharap sinergi antarpemerintah daerah, provinsi, dan pusat dapat terus diperkuat demi kelancaran pembangunan infrastruktur yang akan membawa manfaat besar bagi masyarakat.

Tol Kerta Ayu dan Harapan Ekonomi Baru

Pembangunan Tol Kerta Ayu tak hanya akan mempercepat waktu tempuh antara dua wilayah utama, tetapi juga membuka peluang investasi baru di kawasan Rebana. Dengan konektivitas yang meningkat, kawasan-kawasan industri yang sedang berkembang di Indramayu dapat semakin terintegrasi dengan pusat logistik dan transportasi nasional.

Kawasan Kertajati sendiri saat ini telah memiliki Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang sudah mulai beroperasi secara penuh. Dengan tersambungnya jalur tol langsung ke Indramayu, potensi pengembangan kawasan ekonomi khusus dan pusat distribusi barang bisa menjadi lebih optimal.

Pengamat transportasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Bayu Setiawan, menilai proyek Tol Kerta Ayu akan menjadi salah satu game changer infrastruktur di wilayah Jawa Barat bagian timur.

“Dengan integrasi antara bandara, kawasan industri, dan jaringan tol, kita akan melihat peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja dalam jumlah besar. Tol Kerta Ayu akan berperan penting dalam transformasi ekonomi Rebana,” ujar Dr. Bayu.

Proyek yang Dinanti Masyarakat

Respon positif juga datang dari masyarakat. Banyak warga berharap pembangunan Tol Kerta Ayu bisa segera dimulai karena akan mempercepat akses ke fasilitas umum, rumah sakit, sekolah, dan juga tempat kerja. Salah satu warga Indramayu, Ardiansyah (43), menyampaikan bahwa tol ini akan membantu warga menghemat waktu tempuh ke Majalengka dan Bandung.

"Biasanya kalau mau ke Bandara Kertajati harus lewat jalan arteri yang padat dan sempit. Kalau sudah ada tol langsung, tentu lebih cepat dan nyaman," kata Ardiansyah.

Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR kini terus mempercepat tahapan persiapan, termasuk penyusunan Detail Engineering Design (DED), penghitungan anggaran, serta pola pembiayaan yang kemungkinan akan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Cabai Merah Nasional Turun Signifikan 17,62 Persen dalam Tiga Bulan Terakhir, Konsumen dan Petani Alami Dampak Beragam

Harga Cabai Merah Nasional Turun Signifikan 17,62 Persen dalam Tiga Bulan Terakhir, Konsumen dan Petani Alami Dampak Beragam

Wuling Capai Produksi 3 Juta Mobil Listrik Global, 40 Ribu Unit Disumbang dari Indonesia

Wuling Capai Produksi 3 Juta Mobil Listrik Global, 40 Ribu Unit Disumbang dari Indonesia

Kemensos Salurkan Bansos PKH dan BPNT Tahap II Akhir Mei 2025, Gunakan Data DTSEN untuk Pastikan Ketepatan Sasaran

Kemensos Salurkan Bansos PKH dan BPNT Tahap II Akhir Mei 2025, Gunakan Data DTSEN untuk Pastikan Ketepatan Sasaran

Kementerian UMKM Luncurkan Digitalisasi Pasar Tradisional Berbasis AI, Targetkan Omzet Pedagang Naik Dua Kali Lipat

Kementerian UMKM Luncurkan Digitalisasi Pasar Tradisional Berbasis AI, Targetkan Omzet Pedagang Naik Dua Kali Lipat

Penerbangan Langsung Balikpapan Brunei Dongkrak Pariwisata dan Ekonomi Dua Negara

Penerbangan Langsung Balikpapan Brunei Dongkrak Pariwisata dan Ekonomi Dua Negara