
JAKARTA - Ruang-ruang usaha yang terus hidup dan ramai bukanlah sekadar keberuntungan lokasi semata. Di tengah pesatnya pertumbuhan kawasan Tangerang, muncul sebuah kawasan komersial yang mampu mempertahankan denyut ekonominya—bahkan di luar jam sibuk. Aniva Junction dan Aniva Grande menjelma sebagai episentrum gaya hidup baru, bukan hanya untuk nongkrong, tapi juga untuk membangun usaha.
Berlokasi di selatan Gading Serpong, kawasan ini menjadi titik temu strategis yang menghubungkan berbagai penjuru. Dengan akses mudah dari Bintaro, BSD, hingga Jakarta melalui tol Serpong–Ulujami dan JORR II, Aniva hadir sebagai bagian integral dari kota mandiri Paramount Gading Serpong yang dikenal dengan hunian eksklusif, pusat belanja modern, dan fasilitas pendidikan maupun bisnis.
Konsep lifestyle commercial strip yang diusung membuat Aniva tampil berbeda. Tidak hanya deretan ruko bergaya modern, kawasan ini juga mengutamakan kenyamanan pedestrian dengan jalur pejalan kaki yang lega dan suasana terbuka tanpa boom gate. Tak heran jika pada jam brunch hingga malam hari, kawasan ini dipenuhi aktivitas. Tenant-tenant yang hadir pun dikurasi sesuai selera urban—dari kedai kopi spesialti, gerai snack kekinian, pasta otentik, hingga dessert populer.
Baca Juga
Erika Roeslan, seorang pecinta kuliner sekaligus staf event organizer yang berdomisili di Pondok Aren, mengaku sering menyempatkan waktu mampir ke sini. “Favorit saya Omija, Old Chang Kee, dan Kong Djie. Suasananya cozy, akses gampang juga. Saya tinggal di Pondok Aren, jadi sering mampir,” ujarnya.
Tak hanya urusan lidah, Erika juga sering menggunakan jasa Revo Print Shop di Aniva Grande untuk keperluan proyek kliennya. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Aniva bukan hanya menjaring pengunjung santai, tetapi juga mendukung kegiatan bisnis sehari-hari.
Menyoal pentingnya lokasi usaha, pakar pemasaran dari Indonesia Marketing Strategy Consultant (IMSC), Purjono Agus Suhendro, menegaskan bahwa “place” dalam konsep 4P marketing (Product, Price, Place, Promotion) kerap diabaikan, padahal sangat krusial.
Menurutnya, tempat yang tepat bukan hanya memudahkan akses pelanggan, tapi juga meningkatkan efisiensi operasional. “Lokasi strategis membuat produk atau layanan lebih mudah diakses serta membantu menekan biaya operasional,” ujarnya.
Selain akses, karakter demografis dan sosial ekonomi kawasan juga menjadi faktor penting. Pebisnis harus tahu dengan jelas siapa target pasar yang mereka bidik. “Pebisnis perlu tahu siapa konsumennya, di level ekonomi mana mereka berada. Karena hal itu akan mempermudah dalam menentukan positioning produk,” tambah Purjono.
Hal inilah yang menjadi keunggulan Aniva. Dengan posisi berada dalam kota mandiri Gading Serpong yang populasinya terus tumbuh dan didukung fasilitas lengkap, Aniva menawarkan pasar yang besar dan terus bergerak. Tidak hanya penghuni lokal, kawasan ini juga ramai oleh masyarakat luar yang beraktivitas di sini setiap hari.
Direktur Estate Management dari salah satu pengembang besar kawasan ini, Oktavianus Ekowibowo, mengungkapkan bahwa lebih dari 15.000 kendaraan melintasi Gading Serpong tiap jam. “Sejak 1992, sudah dibangun 48 titik komersial dengan puluhan ribu unit ruko dan berbagai jenis usaha,” katanya.
Selama lebih dari satu dekade, kawasan ini mengalami pertumbuhan eksponensial. Dengan struktur kawasan yang tertata dan sistem pengelolaan lingkungan yang baik, nilai properti terus meningkat, terutama di jalur utama Jalan Boulevard. Tak heran, kawasan ini menjadi titik favorit bagi pelaku usaha maupun investor properti.
Kehadiran Aniva yang terhubung langsung dengan jalur tembus menuju BSD City juga menambah daya tariknya. Komunitas yang tinggal di sekitarnya tidak hanya berjumlah besar, tapi juga memiliki daya beli yang kuat. Ini menciptakan ekosistem bisnis yang tidak hanya tumbuh, tapi juga sustain dalam jangka panjang.
Melihat potensi yang masih terus berkembang, pengembang kawasan ini telah menyiapkan proyek komersial baru. Produk ini dirancang sebagai studio loft dengan ukuran lebih besar, mengincar segmen premium yang membutuhkan ruang usaha lebih fleksibel namun tetap strategis. Lokasinya berada tepat di pusat kawasan, dan mudah terlihat dari jalur utama yang menghubungkan Gading Serpong dan BSD City.
“Rencananya kami rilis Agustus nanti,” tutup Oktavianus.
Apa yang terlihat di kawasan ini membuktikan bahwa kekuatan sebuah commercial strip tidak hanya terletak pada bangunan atau konsep desainnya, tetapi juga sinergi antara lokasi, aksesibilitas, pemahaman pasar, serta konsistensi pengelolaan kawasan. Dan Aniva, dengan semua elemen itu, berhasil menjelma menjadi wajah baru pusat bisnis gaya hidup yang hidup dan terus berkembang.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Konferensi Energi IndoEBTKE 2025 Dukung Visi 2045
- 29 Juli 2025
3.
Minyak Menguat Usai Kesepakatan Dagang
- 29 Juli 2025
4.
Cek Harga Terbaru BBM Pertamina 29 Juli 2025
- 29 Juli 2025
5.
Deretan Rumah Murah di Gorontalo, Mulai Rp156 Juta
- 29 Juli 2025