
JAKARTA - Transformasi menuju kendaraan ramah lingkungan semakin nyata di Indonesia. PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi, salah satunya melalui peresmian bengkel konversi motor listrik pertama di kawasan timur Indonesia (KTI), yang berlokasi di Kampus 2 Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), Makassar.
Bengkel ini tak sekadar fasilitas teknis, tetapi juga menjadi pusat edukasi dan inovasi teknologi kendaraan listrik yang diharapkan menjadi pelopor di wilayah timur Indonesia. Lewat kerja sama strategis antara PLN dan PNUP, masyarakat kini memiliki akses untuk mengubah motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik dengan prosedur legal dan didukung sumber daya manusia (SDM) terampil.
“Ini sudah menjadi bengkel resmi yang tersertifikasi, jadi bisa melayani masyarakat yang ingin melakukan konversi secara legal,” ujar Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UID Sulselrabar Ambo Tuwo.
Baca JugaTumbuh 12,16%, Humpuss Maritim Kantongi Pendapatan Usaha USD 64,7 Juta pada Kuartal-II 2025
PLN melalui Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), menghadirkan fasilitas ini dengan dukungan dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Sejumlah peralatan modern telah disiapkan untuk memastikan kelancaran proses konversi. Hingga saat ini, sebanyak 10 unit motor telah berhasil dikonversi oleh peserta pelatihan, dan tujuh di antaranya telah melewati tahap uji coba berkendara (drive test).
Secara legal, bengkel ini telah memenuhi semua ketentuan yang disyaratkan sebagai bengkel konversi motor listrik. Artinya, tak hanya mengubah motor dari sisi teknis, tetapi juga membantu proses administratif seperti perubahan dokumen kendaraan dari motor BBM menjadi motor listrik.
Lebih dari itu, kehadiran bengkel ini membawa manfaat lain, yakni menjadi tempat belajar bagi siswa SMK jurusan otomotif dan listrik. Di sini mereka tidak hanya memahami teori, tetapi juga terjun langsung melakukan konversi kendaraan sebagai bagian dari pelatihan vokasional.
“Kami harapannya bengkel pertama ini menjadi pemicu agar bisa menyebar sehingga semakin banyak bengkel kendaraan listrik di Sulsel,” lanjut Ambo.
Pelatihan yang diselenggarakan PLN juga menyasar para pelajar dan mahasiswa. Setidaknya 100 siswa SMK dan mahasiswa PNUP telah menerima pelatihan teknis konversi motor listrik. Tujuannya jelas: menciptakan SDM lokal yang kompeten dan siap mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional.
Adam Rasid, Wakil Direktur III PNUP Makassar, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan tenaga pengajar dan mahasiswa yang memahami teknis konversi. Bahkan, bengkel ini dikelola di bawah Badan Layanan Umum (BLU), sehingga memungkinkan untuk memberikan layanan komersial kepada masyarakat secara mandiri.
“Bengkel kita ini sudah BLU (Badan Layanan Umum) yang memungkinkan mendapat keuntungan dari masyarakat. Jika penganggaran bisa maka kami bisa memfasilitasi karena tentu PLN selamanya membantu kami,” jelas Adam.
Dari sisi pendidikan, dukungan terhadap hadirnya bengkel ini turut disambut baik Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan. Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel, Mustakim, menyampaikan bahwa inovasi ini sejalan dengan pengembangan kurikulum SMK di bidang energi baru terbarukan dan otomotif berbasis listrik.
“Kita harap SMK yang mau belajar soal konversi motor, bisa berbondong-bondong ke kampus,” katanya.
Ia menekankan bahwa partisipasi banyak pihak diperlukan untuk menjadikan Sulsel sebagai pusat pengembangan teknologi kendaraan listrik di kawasan timur Indonesia.
Dengan beroperasinya bengkel ini, PLN tak hanya mempercepat transisi energi tetapi juga memperkuat peran lembaga pendidikan vokasi sebagai motor penggerak keterampilan masa depan. Bengkel ini menjadi simbol kolaborasi antara dunia industri, pendidikan, dan masyarakat dalam menghadirkan teknologi berkelanjutan yang bisa diakses secara luas.
Lebih jauh, kehadiran bengkel konversi motor listrik di PNUP Makassar juga menjadi bukti nyata bahwa percepatan kendaraan listrik tidak harus bergantung pada produsen besar saja. Konversi kendaraan yang telah ada memberikan alternatif efisien dan terjangkau bagi masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam gerakan energi bersih.
Dalam konteks nasional, PLN telah lama menggagas konversi motor BBM ke motor listrik sebagai bagian dari strategi menekan emisi karbon dan mendukung kebijakan energi nasional. Inisiatif ini juga mendorong efisiensi biaya operasional bagi masyarakat pengguna sepeda motor, yang dalam jangka panjang akan lebih hemat dibandingkan penggunaan bahan bakar fosil.
Sebagai bengkel konversi pertama di Indonesia bagian timur, fasilitas yang ada di PNUP ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah lain. Harapannya, ke depan akan tumbuh lebih banyak bengkel konversi serupa yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten.
Dengan SDM yang terlatih, peralatan yang memadai, serta dukungan kelembagaan yang kuat, bengkel ini membuka lembaran baru dalam upaya elektrifikasi transportasi darat di Indonesia, khususnya wilayah timur yang selama ini masih minim fasilitas konversi kendaraan.
PLN melalui UID Sulselrabar menunjukkan bahwa langkah besar menuju era kendaraan listrik bisa dimulai dari kolaborasi lokal yang kuat. Bengkel ini bukan hanya soal perbaikan atau konversi, tetapi tentang menciptakan masa depan energi yang lebih bersih, hemat, dan inklusif.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cara Backup WhatsApp di Android dan iPhone
- 01 Agustus 2025
2.
Daftar iPhone yang Dapat Update iOS 26
- 01 Agustus 2025
3.
Rekomendasi Tablet Samsung Murah Agustus 2025
- 01 Agustus 2025
4.
Harga BBM Agustus: Solar Naik, Bensin Turun
- 01 Agustus 2025
5.
Tarif Listrik Agustus 2025 Masih Stabil, Ini Daftarnya
- 01 Agustus 2025